Rabu, 15 Mei 2013

Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menekuni unia film?


Episode 2
MEMPERBAIKI dan MEMPERSIAPKAN DIRI

Scene 1.  Ext. Rumah Sugoy -  Teras depan – Pagi
Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menekuni dunia film?

Rumah SUGOY tidak terlalu besar, tapi rumah yang berukuran 150 meter ini tetap terlihat asri. Apalagi di depannya banyak sekali bunga-bunga dan pohonan hias.

POFi masih asyik melihat-lihat sambil mengobrol dengan pembantu di rumah itu yang sedang menyiram dan merawat beberapa pohon anthorium. Tiba-tiba  SUGOY datang menghampiri.

 SUGOY
Pagi, Pof!

POFi
Pagi, mas…

SUGOY
Wah…kayaknya lagi asyik banget nih…

POFi
Iya nih, Mas….Seneng aja ngeliat si Mbak merawat anthorium
Lumayan buat nambah pengalaman. 
Ternyata media yang digunakan bukan tanah seperti kebanyakan media
untuk tumbuh-tumbuhan, tapi akar pohon pakis.

SUGOY tersenyum.

POFi memandang SUGOY curiga. Kemudian mengikuti SUGOY yang mengambil tempat duduk di teras.

POFi
Kenapa, Mas? Kok senyumnya gitu.

SUGOY
Kamu nggak sadar ‘kan kalau pengamatan kamu itu sangat penting 
dan berguna untuk memperkaya memori acting kamu.
Kalau suatu ketika kamu dapat peran sebagai pembantu 
yang merawat pohon anthorium, maka kamu udah punya bayangan,
 kira-kira apa yang harus kamu lakukan.

POFi
Lho, bukannya kalo shooting kita akan diarahkan sama sutradaranya, Mas?

SUGOY
Bener. Tapi dengan kamu mempunyai refrensi,
 paling nggak kamu akan lebih mudah mencerna, 
atau bahkan lebih mampu menghidupkan karakter tokoh yang kamu perankan.
Makanya dalam seni peran atau akting, setiap pemain
diwajibkan observasi terhadap tokoh yang diperankan

POFi
Maksudnya, Mas?

  

Behind the scene Sinetron  “TIRANI KEHIDUPAN”  
Deddy Soetomo & Meriam Bellina  (dok. Indosiar-2001)


SUGOY
Observasi sangat diperlukan oleh seorang aktor 
untuk mengetahui gambaran lebih detail tentang
karakter tokoh yang akan diperankan. 
Misalnya kamu mendapat peran seorang 
yang sedang menderita penyakit lupus. 
Nah.. gimana kamu bisa memerankan karakter tersebut 
kalo kamu nggak punya pengetahuan tentang penyakit itu 
dan efek yang ditimbulkan bagi sipenderitanya. 
Makanya diperlukan observasi.

POFi
Iya, yah…. Kalo kita nggak tau, 
pasti waktu merankan tokoh tersebut akan terlihat hambar, 
karena kurang penghayatan.


SUGOY
Bahkan seharusnya bukan hanya saat kamu mendapat peran. 
Tapi dalam kehidupan sehari-hari pun kamu 
harus selalu observasi dan merekam setiap kejadian dalam memori kamu.

POFi
Berarti kita nggak boleh cuek ama lingkungan dong ya, Mas?

SUGOY
Bener banget..! 
Salah satu persiapan kamu sebelum menekuni dunia film 
adalah rajin mengamati karakter 
dan kegiatan orang-orang yang kamu temui.
Dari situ memori kamu akan semakin kaya 
dengan berbagai karakter manusia.

POFi serius banget ngedengarinnya. Tiba-tiba pandangannya beralih pada pembantu yang datang membawa 2 gelas kopi hangat dan sepiring brownies.

PEMBANTU
Diminum, Neng….

SUGOY
Hayo.. sambil dimakan

POFi
Iya, Mas….

SUGOY
Jadi kalau suatu waktu kamu mendapat peran tertentu, 
kamu tinggal mengingat kembali, oh.. karakternya kayak gini. 
Atau mungkin kamu sudah dapat gambaran 
gimana kalo seorang pembantu menyediakan minuman untuk tamunya.

POFI tersenyum, karena dari tadi dia memang memperhatikan pembantu yang menyediakan makanan dan minuman di meja.

POFi
Tapi refrensinya nggak hanya dari kehidupan sehari-hari ‘kan, Mas?
Maksud saya, bisa juga dari film.

SUGOY
Boleh, darimana pun kamu bisa mendapatkan refrensi, 
tapi kalo kamu melihat langsung karakter aslinya, 
itu akan jauh lebih  menguntungkan,
karena kamu bisa lebih mengembangkannya 
dan nggak akan dicap meniru akting orang lain. 
Dan yang penting, kamu bisa merasakannya dan bisa lebih bersinergi,
karena kamu sudah pernah melihat langsung.



Behind the scene Sinetron  “TIRANI KEHIDUPAN”  
Meriam Bellina memerankan tokoh yang menderita penyakit Lupus
 (dok. Indosiar-2001)

POFi
Iya, Mas… Saya semakin ngerti pentingnya observasi. 
Terus  apalagi yang perlu kita persiapkan sebelum menekuni dunia film, Mas?

SUGOY
Ya..itu tadi, banyak observasi tentang karakter manusia.
Jaga kesehatan atau stamina. 
Karena dunia film membutuhkan stamina yang tinggi. 
Kamu dituntut harus selalu fit dan penuh konsentrasi. 
Kamera akan selalu menangkap detail wajah dan ekspresi kamu. 
Penonton nggak pernah mau tau 
apa yang kamu alami atau bagaimana pun kondisi kamu saat shooting.
Mereka tetap ingin melihat kemampuan kamu 
memerankan tokoh yang kamu perankan dengan baik.

POFi
Wah.. berat juga ya, Mas… 
Padahal shooting kan sangat menguras energi, so pasti kita kelelahan.
Terus gimana caranya menyiasati kalau kita sudah kelelahan?

SUGOY

Itulah gunanya manajemen waktu. 
Kamu harus pandai-pandai memanfaatkan waktu kosong untuk istirahat, 
Misalnya kamu ‘kan bisa tidur untuk memulihkan staminamu.

POFi
Iya, Mas.. . Terus apalagi?

SUGOY
Sebagai pendatang baru, kamu harus banyak berlatih 
untuk mendukung dan mengembangkan akting kamu.

POFi
Wah.. bener banget! ini yang saya tunggu, Mas. 
Latihannya apa saja sih, Mas?

SUGOY
Banyak banget. 
Nanti aku ajak kamu melihat teman-teman 
yang sedang berlatih di sanggar.

POFi
Mau, Mas… mau banget.. Makasih ya....!

SUGOY menjawab dengan senyuman. Dia suka melihat orang-orang yang mempunyai semangat dan motivasi tinggi.


CUT TO :

(sumber : buku POFi - Pegangan Orang Film, penerbit PT. Elexmedia)

2 komentar:

  1. Artikelnya panjang banget ya Mas, sukses untuk bukunya...

    BalasHapus
  2. Hi, Ryan..... artikelnya copas dari buku. hrsnya dibagi 2 ya? hehehheh.
    Makasih commentnya ya. Bisnis editingnya masih lancar kan? sukses ya....

    BalasHapus