Episode 2
MEMPERBAIKI dan MEMPERSIAPKAN DIRI
Scene
1. Ext. Rumah Sugoy - Teras depan – Pagi
Apa saja yang perlu dipersiapkan
sebelum menekuni dunia film?
Rumah SUGOY tidak terlalu besar, tapi rumah yang berukuran 150 meter ini
tetap terlihat asri. Apalagi di depannya banyak sekali bunga-bunga dan pohonan
hias.
POFi masih asyik melihat-lihat sambil
mengobrol dengan pembantu di rumah itu yang sedang menyiram dan merawat
beberapa pohon anthorium. Tiba-tiba SUGOY datang menghampiri.
SUGOY
Pagi, Pof!
POFi
Pagi, mas…
SUGOY
Wah…kayaknya lagi asyik banget nih…
POFi
Iya nih, Mas….Seneng aja ngeliat si Mbak merawat anthorium.
Lumayan buat nambah pengalaman.
Ternyata media yang digunakan bukan tanah
seperti kebanyakan media
untuk tumbuh-tumbuhan, tapi akar pohon pakis.
SUGOY tersenyum.
POFi
memandang SUGOY
curiga. Kemudian mengikuti SUGOY
yang mengambil tempat duduk di teras.
POFi
Kenapa, Mas? Kok senyumnya gitu.
SUGOY
Kamu nggak sadar ‘kan
kalau pengamatan kamu itu sangat penting
dan berguna untuk memperkaya memori acting kamu.
Kalau suatu ketika kamu dapat peran sebagai pembantu
yang
merawat pohon anthorium, maka kamu udah punya bayangan,
kira-kira apa
yang harus kamu lakukan.
POFi
Lho, bukannya kalo shooting kita akan diarahkan sama
sutradaranya, Mas?
SUGOY
Bener. Tapi dengan kamu mempunyai refrensi,
paling nggak kamu akan lebih mudah mencerna,
atau
bahkan lebih mampu menghidupkan karakter tokoh yang kamu perankan.
Makanya dalam seni peran atau akting, setiap pemain
diwajibkan observasi terhadap tokoh yang diperankan
POFi
Maksudnya, Mas?
Behind the scene Sinetron “TIRANI
KEHIDUPAN”
Deddy Soetomo & Meriam Bellina (dok. Indosiar-2001)
SUGOY
Observasi sangat diperlukan oleh seorang aktor
untuk mengetahui
gambaran lebih detail tentang
karakter tokoh yang akan diperankan.
Misalnya
kamu mendapat peran seorang
yang sedang menderita penyakit lupus.
Nah.. gimana
kamu bisa memerankan karakter tersebut
kalo kamu nggak punya pengetahuan
tentang penyakit itu
dan efek yang ditimbulkan bagi sipenderitanya.
Makanya
diperlukan observasi.
POFi
Iya, yah…. Kalo kita nggak tau,
pasti waktu merankan tokoh
tersebut akan terlihat hambar,
karena kurang penghayatan.
SUGOY
Bahkan seharusnya bukan hanya saat kamu mendapat peran.
Tapi
dalam kehidupan sehari-hari pun kamu
harus selalu observasi dan merekam setiap
kejadian dalam memori kamu.
POFi
Berarti kita nggak boleh cuek ama lingkungan dong ya, Mas?
SUGOY
Bener banget..!
Salah satu persiapan kamu sebelum menekuni
dunia film
adalah rajin mengamati karakter
dan kegiatan orang-orang yang kamu temui.
Dari situ memori kamu akan
semakin kaya
dengan berbagai karakter manusia.
POFi serius banget ngedengarinnya.
Tiba-tiba pandangannya beralih pada pembantu yang datang membawa 2 gelas kopi
hangat dan sepiring brownies.
PEMBANTU
Diminum, Neng….
SUGOY
Hayo.. sambil dimakan
POFi
Iya, Mas….
SUGOY
Jadi kalau suatu waktu kamu mendapat peran tertentu,
kamu
tinggal mengingat kembali, oh.. karakternya kayak gini.
Atau mungkin kamu sudah
dapat gambaran
gimana kalo seorang pembantu menyediakan minuman untuk tamunya.
POFI tersenyum, karena dari tadi dia
memang memperhatikan pembantu yang menyediakan makanan dan minuman di meja.
POFi
Tapi refrensinya nggak hanya dari kehidupan sehari-hari ‘kan , Mas?
Maksud saya,
bisa juga dari film.
SUGOY
Boleh, darimana pun kamu bisa mendapatkan refrensi,
tapi kalo
kamu melihat langsung karakter aslinya,
itu akan jauh lebih menguntungkan,
karena kamu bisa lebih
mengembangkannya
dan nggak akan dicap meniru akting orang lain.
Dan yang
penting, kamu bisa merasakannya dan bisa lebih bersinergi,
karena kamu sudah
pernah melihat langsung.
Behind the scene Sinetron “TIRANI
KEHIDUPAN”
Meriam Bellina memerankan tokoh yang
menderita penyakit Lupus
(dok.
Indosiar-2001)
POFi
Iya, Mas… Saya semakin ngerti pentingnya observasi.
Terus apalagi yang perlu kita persiapkan sebelum
menekuni dunia film, Mas?
SUGOY
Ya..itu tadi, banyak observasi tentang karakter manusia.
Jaga kesehatan atau stamina.
Karena dunia film membutuhkan
stamina yang tinggi.
Kamu dituntut harus selalu fit dan penuh konsentrasi.
Kamera akan selalu menangkap detail wajah dan ekspresi kamu.
Penonton
nggak pernah mau tau
apa yang kamu alami atau bagaimana pun kondisi kamu saat shooting.
Mereka tetap ingin melihat kemampuan kamu
memerankan tokoh yang kamu perankan
dengan baik.
POFi
Wah.. berat juga ya, Mas…
Padahal shooting kan sangat menguras energi, so pasti kita
kelelahan.
Terus gimana caranya menyiasati kalau kita sudah kelelahan?
SUGOY
Itulah gunanya manajemen waktu.
Kamu harus pandai-pandai
memanfaatkan waktu kosong untuk istirahat,
Misalnya kamu ‘kan bisa tidur untuk memulihkan staminamu.
POFi
Iya, Mas.. .
Terus apalagi?
SUGOY
Sebagai pendatang baru, kamu harus banyak berlatih
untuk mendukung
dan mengembangkan akting kamu.
POFi
Wah.. bener banget! ini yang saya tunggu, Mas.
Latihannya apa
saja sih, Mas?
SUGOY
Banyak banget.
Nanti aku ajak kamu melihat teman-teman
yang
sedang berlatih di sanggar.
POFi
Mau, Mas… mau banget.. Makasih ya....!
SUGOY menjawab dengan senyuman. Dia suka
melihat orang-orang yang mempunyai semangat dan motivasi tinggi.
CUT
TO :
(sumber : buku POFi - Pegangan Orang Film, penerbit PT. Elexmedia)
Artikelnya panjang banget ya Mas, sukses untuk bukunya...
BalasHapusHi, Ryan..... artikelnya copas dari buku. hrsnya dibagi 2 ya? hehehheh.
BalasHapusMakasih commentnya ya. Bisnis editingnya masih lancar kan? sukses ya....